KOPLING
|
Defenisi Kopling
dan Jenis-jenisnya
|
Kopling adalah
suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
|
dari
poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven
shaft),
|
dimana putaran
inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling,
|
sulit untuk
menggerakkan elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling
|
pemindahan daya
dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien mungkin.
|
Beberapa syarat
yang harus dipenuhi oleh sebuah
kopling adalah:
|
2. Mengurangi getaran
dari poros penggerak yang diakibatkan oleh
|
gerakan dari elemen
lain.
|
3. Mampu menjamin
penyambungan dua poros atau lebih.
|
4. Mampu mencegah
terjadinya beban kejut.
|
Untuk perencanaan
sebuah kopling kita harus memperhatikan
kondisi-kondisi
|
sebagai berikut:
|
1. Kopling harus mudah
dipasang dan dilepas
|
2. Kopling harus dapat
mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
|
3. Kopling harus
sederhana dan ringan
|
4. Kopling harus dapat
mengurangi kesalahan hubungan pada poros
|
Kopling ditinjau
dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis:
|
1. Kopling Tetap
|
2. Kopling Tak Tetap
|
Kopling Tetap
|
Kopling tetap
adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran
|
dan daya dari poros
penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa
|
terjadi slip),
dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus
|
atau dapat sedikit
berbeda sumbunya. Kopling tetap selalu
dalam keadaan
|
terpasang, untuk
memisahkannya harus dilakukan pembongkaran.
|
1. Kopling kaku
|
Kopling kaku
dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu
|
segaris, dan
dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik,
|
kopling ini terdiri
atas :
|
a. Kopling bus
|
b. Kopling flens kaku
|
c. Kopling flens tempa
|
2. Kopling luwes
|
Kopling luwes (
fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan
|
sumbu poros
yang terdiri atas:
|
a. Kopling flens luwes
|
b. Kopling karet ban
|
c. Kopling karet
bintang
|
d. Kopling gigi
|
e. Kopling rantai
|
3. Kopling universal
|
Kopling universal
digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang
|
cukup besar,
terdiri dari:
|
a. Kopling universal
hook
|
b. Kopling universal
kecepatan tetap
|
Kopling universal
digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan
|
membentuk sudut
yang cukup besar.
|
4. Kopling Fluida
|
Penerusan daya
dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara
|
kedua poros.
Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran
|
tinggi dan daya
yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak
|
dan tumbukan dari
sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada
|
waktu terjadi
pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen
|
yang akan
melebihi batas kemampuan.
|
Kopling Tidak Tetap
|
penggerak dan poros
yang digerakkan dengan putaran yang sama saat meneruskan
|
daya. Kopling juga
dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut dalam
|
keadaan diam maupun
berputar tanpa harus menghentikan putaran dari poros
|
penggerak.
|
Kopling tak tetap
meliputi:
|
1. Kopling cakar,
terdiri dari:
|
a. Kopling cakar
persegi
|
b. Kopling cakar
spiral
|
c. Kopling kerucut
|
d. Kopling friwil
|
2. Kopling pelat,
terdiri dari:
|
a. Menurut jumlah
pelatnya:
|
Kopling pelat
tunggal
|
Kopling pelat
banyak
|
b. Menurut cara
pelayanannya:
|
Kopling pelat cara
manual
|
Kopling pelat cara
hidrolik
|
Kopling pelat cara
pneumatik
|
c. Menurut
pelumasannya:
|
Kopling pelat
kering
|
Kopling pelat basah
|
Secara umum kopling
pelat adalah kopling yang menggunakan satu pelat atau
|
lebih yang dipasang
diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros
|
tersebut, sehingga
terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya.
|
Konstruksi kopling
ini cukup sederhana, dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam
|
keadaan berputar
karena itu kopling ini sangat banyak dipakai.
|
Komponen Utama
Kopling
|
Roda Penerus
|
Selain sebagai
penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
|
dudukan hampir
seluruh komponen kopling.
|
Pelat Kopling
|
Kopling berbentuk
bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
|
Kedua sisi plat
kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek
|
tinggi.
|
Bahan gesek ini
disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling
|
(rivet).
|
Pelat Tekan
|
Pelat tekan kopling terbuat dari besi
tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
|
diameternya hampir sama dengan diameter plat
kopling. salah satu sisinya (sisi
|
yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat
halus, sisi ini akan menekan plat
|
kopling dan roda penerus, sisi lainnya
mempunyai bentuk yang disesuaikan
|
dengan kebutuhan penempatan komponen kopling
lainnya.
|
Unit Plat Penekan
|
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan,
pelat penekan dilengkapi dengan
|
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma.
tutup dan tuas penekan. Pegas
|
digunakan untuk memberikan tekanan terhadap
pelat tekan, pelat kopling dan
|
roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan)
disesuikan dengan besar daya
|
yang harus dipindahkan.
|
Mekanisme Penggerak
|
Komponen penting
lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan
|
hubungan (tuas
tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola,
|
bantalan bola
diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur
|
pada sambungan.
|
Bantalan bola yang
dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas
|
tekan.
|
Rumah Kopling
|
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau
aluminium. rumah kopling menutupi seluruh
|
unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah
kopling umumnyamempunyai daerah
|
terbuka yang berfungsi sebagai saluran
sirkulasi udara.
|
Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung
tuas akan mendorong bantalan luncur
|
kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat
tekan melawan tekananpegas.
|
Pada saat pelat
tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus
|
dan perpindahan
daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling
|
akan mendorong
pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus
|
dan terjadi
perpindahan daya.
|
Pada saat pelat
tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan
|
luncur, sehingga
pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik,
|
sebagai mekanisme
pelepas hubungan.
|
Sekarang sudah
banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,
|
sistem hidrolik dan
hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada
|
sistem hidrolik
booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada
|
pedal kopling.
pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.
|
Pada sistem
hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan
|
mendorong piston
pada master silinder kopling, fluidapada sistem
|
akan
|
meneruskan daya ini
keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling
|
akan mendorong
tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,
|
sehingga penerusan
daya dari motor ke transmisi terputus.
|
Cara kerja sistem
hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.
|
Pemeliharaan
|
Gangguan pada
sistem kopling relatif kecil.salah satu penyetelan yang dilakukan
|
hanya pada gerak
bebas kopling. bila gerak kerja pedal kopling telah terlalu
|
dalam, periksa
kondisi pelat kopling, bila sudah terlalu tipis, ganti pelat kopling.
|
Comments
Post a Comment